Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Susah BAB


Susah buang air besar atau disebut juga sembelit merupa salah satu masalah pencernaan yang banyak terjadi pada orang dewasa. Meski begitu, anak-anak dan bahkan bayi juga sering mengalami hal tersebut. Salah satu gejala sembelit yaitu jarang buang air besar.
Normalnya, seseorang anak perlu buang air besar setidaknya 1 kali dalam sehari. Namun, jika dalam waktu 2 hingga 3 hari tidak buang air besar, maka bisa dipastikan si kecil tengah mengalami sembelit. Selain gejala tersebut, saat sembelit, anak biasanya juga mengeluhkan sakit perut, nafsu makan menurun, sering buang angin, perih saat buang air besar, dan tinja yang keras.
Susah buang air besar bisa disebabkan karena kurangnya asupan air putih, kurang serat, kurang olahraga, dan bisa jadi juga karena menahan-nahan buang air besar. Faktor ini menyebabkan tinja menjadi keras, berjalan lama di dalam pencernaan (usus) dan sangat susah untuk dikeluakan. Jika kondisi ini terus berlanjut, maka ada banyak resiko yang bisa menyerang anak seperti infeksi saluran pencernaan, radang usus, hingga kanker usus.
Agar sembeli pada anak tidak memburuk, berikut beberapa kiat yang bisa mom lakukan:
Banyak Konsumsi Serat
Salah satu fungsi serat yaitu untuk mencegah terjadinya sembelit dalam sistem pencernaan dan menjaga kesehatan pencernaan. Serat banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran. Nah, agar mom tidak pusing, berikut beberapa makanan tinggi serat yang bisa mom berikan pada anak.
# Buah-Buahan. Untuk buah-buahan, mom bisa memilih apel, pisang, atau papaya. 3 jenis buah ini sangat populer bisa membantu atasi sembelit pada anak. Apel ukuran biasa setidaknya mengandung 4,4 gram serat. Pisang mengandung serat sekitar 0,6 gram per 100 gram. Sementara papaya setidaknya mengandung 1,3 gram per 100 gram.
# Sayuran. Untuk sayuran, mom bisa menjatuhkan pilihan pada bayam, kentang, brokoli, lobak, kembang kol.
Selain mengandung banyak serat, buah-buahan dan sayuran ini juga mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Dengan kata lain, tidak hanya membantu mengatasi sembelit, rutin mengkonsumsi buah dan sayuran tersebut maka kesehatan anak juga akan terjaga.
Tapi tidak hanya sekedar buah dan sayuran lho mom. Kacang-kacangan juga termasuk salah satu makanan tinggi serat. Dalam 1 cangkir penyajian, terdapat sekitar 15 gram serat. Kacang-kacangan terbaik adalah kacang hitam dan kacang merah, namun juga bisa mengkonsumsi kacang polong, almond, ataupun kacang putih.  
Ajak Olahraga
Cara lain yang bisa mom lakukan yaitu dengan mengajak anak untuk rutin berolahraga. Berolahraga bisa membantu sistem pencernaan berjalan dengan baik dengan mempercepat gerak makanan dalam usus, sehingga jumlah air yang diserap dari feses juga tidak banyak. Dengan begitu, feses tidak terlalu kering dan lebih mudah dikeluarkan dari pencernaan. Berolahraga juga bisa membantu otot-otot serta saraf usus bekerja lebih baik.
Karena masih kecil, mom mungkin tidak bisa mengajak anak untuk olahraga berat, cukup dengan menari, lari-lari kecil, ataupun berenang sudah cukup bisa membantu memperbaiki sistem pencernaan anak agar lebih baik. Hanya saja, jika sembelit anak sudah parah, maka olahraga dirasa hanya mampu meringankan sembelit dan sulit untuk menyembuhkannya.
Air Minum/Cairan
Saat dehidrasi, tubuh tidak hanya menampakkan gejala seperti lemah-lemas ataupun pusing, tetapi juga berefek pada terganggunya sistem pencernaan. Salah satunya yaitu terjadinya sembelit atau susah buang air besar karena feses mengering dan keras. Sistem pencernaan membutuhkan cairan lebih agar feses lebih lunak sehingga mudah dikeluarkan dari dalam tubuh. Untuk itu, ada baiknya mom selalu memperhatikan asupan air putih anak ya. Jangan sampai anak kekurangan air putih atau dehidrasi, karena itu tidak hanya menyebabkan masalah pencernaan, tetapi juga membawa banyak dampak buruk pada tubuhnya.  
Beberapa cara tersebut bisa mom lakukan untuk membantu tinja anak mulai melunak dan sistem pencernaannya pun berjalan dengan sempurna. Cara tersebut selain bisa mengurangi dan mengatasi masalah buang air besar, juga penting sebagai upaya mencegah terjadinya sembelit. Selain 3 poin tersebut, untuk mencegah anak sembelit, mom juga bisa melakukannya dengan mengajari anak untuk rutin buang air besar.
Anak kadang suka menahan-nahan buang air besar karena berbagai alasan seperti asyik bermain bersama temannya, takut masuk toilet, dan lain sebagainya. Cara ini justru akan membuat tinja mengeras dan mengendap lama di pencernaan sehingga susah dikeluarkan. Karena itu, ada baiknya ajari anak untuk rutin buang air besar setidaknya satu kali dalam sehari ya mom.
Jika anak masih mengalami sembelit meski sudah dilakukan 3 cara di atas, maka ada baiknya mom segera mengunjungi dokter disamping tetap menjalankan cara di atas. Ditakutkan tinja anak memang sudah sangat keras sehingga mom tidak lagi bisa mengatasinya sendiri namun membutuhkan bantuan dokter.

Penulis : sulistya
Sumber gambar : health.liputan6.com


Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Gigi Pada Anak


Menjaga kebersihan gigi dan mulut anak sejak dini adalah hal yang terpenting dan sangat berguna bagi si kecil saat ia mulai tumbuh dewasa. Selain berguna membentuk kebiasaan baik, mengajari anak untuk menjaga kebersihan gigi bisa menghindarinya dari berbagai penyakit yang bisa menyerang gigi dan mulut.
Ada banyak sekali masalah gigi dan mulut yang bisa menyerang anak seperti misalnya gigi berlubang, karies, banyaknya karang pada gigi, sariawan, dan bau mulut. Semua masalah gigi dan mulut itu terjadi karena mulut anak tidak bersih dan ada banyak kuman bersarang dalam gigi dan mulutnya.
Tak hanya itu saja, kebersihan dan kesehatan gigi juga berhubungan erat dengan penampilan dan kepercayaan diri seseorang. Gigi yang sehat akan membuat seseorang bisa senyum lebih ceria dan percaya diri, sementara seseorang dengan gigi yang tidak sehat seperti berkarang, berlubang, dan struktur gigi yang rusak karena kuman tentu saja menimbulkan rasa tidak percaya diri, terutama saat ia menginjak usia remaja.
Saat berbagai dampak buruk itu terjadi, mom sebagai orangtua tentu saja akan merasa menyesal karena tidak mengajari anak menjaga kebersihan giginya sejak dini. Untuk itu, agar mom tidak menyesal dikemudian hari, ada baiknya mom segera membantu anak untuk menjaga kesehatan giginya agar ia terbiasa menjaga kesehatan giginya dan mendapatkan gigi yang sehat hingga dewasa dan tua nanti.
Ajari Anak Rutin Menggosok Gigi
Cara sederhana agar kebersihan gigi dan mulut anak tetap terjaga adalah dengan mengajari si kecil untuk rutin gosok gigi setidaknya 2 kali dalam sehari. Dengan menggosok gigi, maka sisa makanan yang berpotensi menimbulkan kuman,dan karang/plak bisa dibersihkan.
Cara ini memang terlihat gampang, tetapi pada kenyataannya inilah tantangan terberat bagi seorang ibu karena kebanyakan anak cenderung malas dan tidak mau saat diajak untuk gosok gigi. Agar anak tidak malas gosok gigi, mom bisa melakukan beberapa tips berikut :
# Katakan pentingnya gosok gigi. Anak malas gosok gigi bisa terjadi lantaran dia tidak tau apa manfaat dari kegiatan tersebut. Karena itu, sebagai langkah awal, mom bisa memberikan penjelasan bagaimana pentingnya gosok gigi bagi kesehatan mulut si kecil kelak. Katakan juga bagaimana bahayanya jika si kecil malas gosok gigi.
# Lakukan secara bersama-sama. Agar anak tidak malas gosok gigi, mom bisa melakukannya secara bersama-sama dan jika bisa ajak juga suami. Hal ini sangat penting karena anak biasanya lebih senang jika menggosok gigi bersama orangtuanya. Selain itu, dengan menggosok gigi bersama, mom tentunya juga bisa mengajarkan anak bagaimana menyikat gigi yang baik dan benar.
# Sikat gigi yang lucu. Memberikan sikat gigi dengan karakter lucu akan mampu membuat anak menjadi senang untuk gosok gigi. Jika perlu, mom bisa mengajak si kecil untuk membeli sikat gigi dengan motif dan karakter yang mereka senangi. Namun, perlu diingat juga untuk memilih sikat gigi yang memiliki bulu lembut agar anak nyaman menggunakannya.
Nah, biasanya cara tersebut bisa membuat anak tidak malas lagi untuk menggosok gigi. Mom mungkin juga memiliki cara kreatif lain agar anak mau gosok gigi. Yang terpenting adalah ajak anak dengan penuh kasih sayang dan hindari cara pemaksaan ataupun kemarahan ya.
Kurangi Makanan Manis
Bagi anak-anak, semakin manis makanan maka semakin enak. Namun, terlalu banyak mengkonsumi makanan manis justru akan membuat gigi anak berlubang karena kuman berkembang biak dengan baik dalam mulut, apalagi jika si kecil malas menggosok gigi.
Agar makanan manis, seperti permen tidak mendatangkan dampak buruk pada kesehatan gigi si kecil, maka mom bisa membatasi jumlah makanan manis yang dikonsumsi si kecil. Selain itu, jangan lupa ajak si kecil untuk menggosok gigi setelah ia makan makanan manis.
Selain makanan manis, untuk mencegah gigi berlubang atau karies, ada baiknya juga batasi konsumsi makanan asam dan bersoda.
Rutin Chek Up ke Dokter Gigi
Agar kesehatan gigi anak benar-benar terjaga, ada baiknya mom rutin membawa anak ke dokter gigi setidaknya satu kali dalam 6 bulan. Ini berguna untuk mencegah terjadinya kerusakan ataupun masalah lain pada gigi anak. Kita tidak tau pasti apakah gigi anak benar-benar sehat atau tidak meskipun sudah menggosok gigi secara teratur. Dengan Chek Up, maka dokter biasanya akan memeriksa kondisi gigi anak. Dan dari sana akan dapat diketahui apakah gigi anak berpotensi untuk rusak atau tidak. Jika iya, maka mom bisa mendapatkan penanganan yang tepat dari dokter agar masalah gigi tersebut tidak semakin parah.
Penulis : Sulistya

Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Cegukan


Cegukan merupakan kontraksi tiba-tiba yang terjadi di daerah diafragma yang menyebabkan timbulnya bunyi “hik” secara berulang-berulang. Cegukan Dirasa sangat menganggu, apalagi saat penderitanya tengah ngobrol dengan orang lain atau bahkan tengah presentasi. Hal ini disebabkan karena saat cegukan seseorang tidak hanya mengeluarkan bunyi tetapi juga tidak bisa berbicara lancar. Orang yang cegukan juga bisa mengalami sakit di bagian dada dan kelelahan.
Tidak hanya orang dewasa yang mengalami cegukan, anak-anak dan bahkan bayi juga bisa mengalami hal ini. Lalu, apa yang sebenarnya yang menjadi faktor penyebab cegukan ini?
Penyebab anak Cegukan
Ada banyak faktor yang menjadi penyebab cegukan pada anak. Berikut beberapa penyebab cegukan yang banyak dijumpai
Makan terlalu banyak
Makan terlalu cepat
Minum minuman berkarbonasi
Perut kembung
Stress, takut
Itu beberapa penyebab cegukan. Untuk mencegah terjadinya cegukan, mom bisa mencegah beberapa faktor penyebab tersebut. Seperti misalnya, saat anak makan dengan cepat karena buru-buru mau main bersama temannya, maka segera katakan untuk makan pelan-pelan saja.
Cara Mengatasi Anak Cegukan
Menarik napas dalam-dalam, lepaskan secara perlahan-lahan
Menahan napas dalam waktu singkat
Menelan satu sendok gula pasir
Meminum air dingin
Bernapas di dalam kantong kertas
Berbaring dan posisikan lutut ditekuk ke arah perut
Menghisap lemon
Mom bisa melakukan salah satu cara di atas, jika cara pertama tidak berhasil, lakukan cara berikutnya hingga cegukan anak berhenti.
Cegukan Terus-Menerus (Tidak Normal)
Cegukan normal biasanya akan berhenti beberapa menit, bisa berhenti dengan sendirinya atau setelah melakukan cara-cara di atas.
Namun, cegukan terus-menerus hingga beberapa jam atau bahkan lebih dari dua hari menjadi jenis cegukan yang tidak normal dan tidak bisa ditoleransi.  Penyebabnya bukan karena makan terlalu cepat, atau penyebab lain seperti di atas, namun bisa disebabkan oleh masalah kesehatan seperti gangguan metabolisme, gangguan sistem saraf, gangguan pernapasan, gangguan saraf vagus, ataupun karena tengah mengkonsumsi obat-obat tertentu.
Yang jelas, cegukan yang berlangsung lama ini tidak hanya membuat anak kelelahan dan tidak nyaman, namun bisa menyebabkan masalah lain yang lebih besar. Beberapa bahaya tersebut seperti kerusakan saraf pada bagian saraf yang menghubungkan otot diafragma, ketegangan otot sekitar perut, dada, dan tenggorokan, insomnia (kesulitan tidur), hingga kekurangan gizi karena saat cegukan, anak sulit untuk minum dan makan.
Jika anak mengalami cegukan seharian atau lebih dari dua hari, maka cara mengatasinya yang paling tepat adalah dengan mengunjungi dokter. Jenis cegukan seperti ini tidak bisa mom atasi sendiri di rumah namun membutuhkan bantuan medis di rumah sakit.

Penyebab, Cara Mencegah dan Mengatasi Diare Pada Anak


Diare menjadi salah satu permasalahan pencernaan yang banyak dialami oleh banyak orang, mulai dari bayi, anak-anak, hingga orang dewasa. Diare juga menjadi salah satu penyebab kematian anak, karena diare yang berkepanjangan menyebabkan dehidrasi berat.
Adapun gejala yang terjadi saat anak mengalami diare selain kondisi tinja atau kotoran yang encer yaitu tubuh anak yang melemah, pusing, sakit perut. Beberapa hal seperti anak merasa lemah dan pusing juga menjadi gejala dehidrasi akibat diare. Selain itu, gejala dehidrasi lain saat diare yaitu kondisi mulut yang kering, mata cekung, kulit kering, dan buang air kecilnya lebih sedikit dibandingkan biasanya.
Penyebab Diare Pada Anak
Diare disebabkan oleh berbagai faktor, seperti misalnya kurangnya kebersihan makanan dan minuman yang dimakan anak, makanan yang sangat asam, makanan panas, makanan dingin, makanan terlalu asin, alergi terhadap jenis makanan tertentu, dan bisa jadi juga karena tengah mengkomsumsi obat tertentu.
Cara Mencegah Diare Pada Anak
Untuk mencegah terjadinya diare pada anak, mom bisa melakukannya dengan menjaga kebersihan rumah, terutama toilet dan kamar mandi karena biasanya bakteri dan virus diare bersarang di tempat-tempat kotor. Selain itu, tindakan pencegahan lain yaitu menyuruh anak cuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan makanan, jangan biarkan anak makan-makanan terlalu asin, pedas, asam, panas, dan terlalu bersantan.
Dan, satu lagi yaitu menjaga kebersihan mainan yang selalu dimainkan anak setiap harinya. Hal ini disebabkan karena sebagian besar anak suka mengigit dan memasukkan ke dalam mulut benda yang mereka mainkan. Dengan memperhatikan beberapa hal tersebut, maka mom telah berupaya untuk memperkecil resiko terjadinya diare pada anak. 
Cara Mengatasi Diare Pada Anak
Bagi si kecil yang sudah terlanjur terserang diare, maka ada beberapa cara mudah yang bisa mom dan suami lakukan agar diare anak berkurang dan bahkan sembuh. Berikut beberapa tindakan untuk mengatasi anak yang terserang diare:
# Ramuan daun jambu biji
Ramuan daun jambu biji merupakan salah satu alternatif pengobatan yang sering digunakan oleh para ibu-ibu di pedesaan. Saat anak diare, para ibu langsung mengambil daun biji dan meraciknya kemudian menyuruh anak untuk meminumnya. Cara meracik daun jambu biji untuk diare yaitu dengan mengambil 5-6 lembar daun jambu biji kemudian diremas dengan segelas air. Setelah itu saring dan pisahkan air hasil remasan dengan daun jambu biji. Nah, minumkan hasil perasan jambu biji tersebut pada anak.
# Membuatkan cairan oralit
Cairan oralit memang sudah dikenal luas mampu meringankan dan mengatasi diare, tidak hanya pada orang dewasa namun juga pada anak-anak. Oralit berguna untuk mengganti cairan tubuh yang hilang akibat diare, sehingga dampak dan gejala diare seperti dehidrasi, pusing, dan tubuh lemas bisa diminimalisir. Oralit juga berguna untuk mengurangi kuantitas volume tinja dan mencegah rasa mual ataupun muntah.
Pada dasarnya, oralit sudah banyak dijual di apotik, toko obat, ataupun posyandu. Dengan begitu, mom tinggal melarutkan cairan oralit dalam air hangat sesuai petunjuk di kemasan dan bisa langsung diminum. Namun, jika mom ingin membuatnya sendiri juga bisa karena tergolong mudah dan cepat. Caranya yaitu dengan menyediakan satu sendok teh gula, seperempat sendok teh garam, 1 gelas air hangat. Kemudian campur gula dan garam dalam air hangat tersebut. Aduk dan kemudian bisa langsung diminum.
Untuk anak yang berumur 1 hingga 5 tahun bisa memberikan 100 ml hingga 200 ml oralit, atau sekitar setengah gelas hingga satu gelas oralit. 
# Pemberian Zinc
Selain oralit, mom juga bisa memberikan zinc yang tersedia di Puskesmas dalam bentuk tablet. Seperti yang kita tau, zinc memiliki peranan penting dalam menjaga kesehatan tubuh. Saat anak diare, maka zinc yang ada di dalam tubuh akan menurun drastis, maka mengkonsumsi zinc pada saat diare bisa menggantikan zinc yang hilang sehingga bisa mempercepat penyembuhan diare. Pemberian zinc ini juga bisa membantu dan memperbaiki mukosa usus yang rusak dan mencegah kambuhnya diare karena ia mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh pada anak.
Bagi anak umur 1 tahun ke atas bisa memberikan 1 tablet sehari dengan melarutkannya dalam sedikit air putih. Pemberian zinc ini bisa dilakukan 10 hari berturut-turut meskipun anak sudah sembuh, hal ini berguna agar diare tidak kambuh lagi 2-3 bulan ke depan.
***
Selama anak diare, ada baiknya mom tetap memberikan banyak minum dan makanan bergizi kepada anak, hal ini mencegah terjadinya dehidrasi dan juga kekurangan gizi pada anak selama diare.
Setelah mencoba cara di atas, ada baiknya biarkan anak untuk beristirahat. Jika diare anak tidak kunjung sembuh meski sudah mencoba cara tersebut, maka ada baiknya segera bawa anak ke dokter agar mendapatkan penanganan yang lebih tepat. Takutnya, jika anak dibiarkan maka anak akan mengalami dehidrasi berat. 

Penulis : Sulistya
Sumber gambar : www.elrhey.com


Kiat Lengkap Mengatasi Kebiasaaan Ngompol Pada Anak


Mengompol atau pipis di celana wajar dan normal dilakukan oleh bayi, batita, hingga balita. Nah, saat umur di atas 6 tahun namun anak masih terbiasa ngompol, maka ini menjadi hal tidak normal. Karena di umur tersebut, anak biasanya sudah bisa merasakan panggilan alamnya untuk pipis ke toilet.
Jika ini terus terjadi, tentu saja mom menjadi kesulitan karena tiap pagi harus membersihkan dan mencuci bekas ngompol anak. Tidur anak juga tidak akan nyaman karena ia tidur dengan kondisi selimut atau spreinya basah dan bau. Ia juga gampang masuk angin. Tidak hanya itu saja, anak biasanya juga merasa tidak percaya diri apalagi jika teman-temannya tau kalau dia masih mengompol di malam hari. Untuk itu, agar kebiasaan ngompol anak tidak berlanjut, maka mom bisa ikuti beberapa cara berikut:
Ajari anak untuk buang air kecil di Toilet
Ada baiknya mulai mengajari anak untuk buang air kecil ke toilet. Jika tidak diajarkan, saat ia merasakan kalau ia pipis, maka bisanya mereka justru melepaskannya di celana. Untuk itu, penting untuk mengajarinya cara buang air kecil di toilet. Untuk awal-awal, mom bisa mendampinginya dan mengawasinya di toilet, karena ditakutkan anak belum terbiasa sehingga kakinya bisa tergelincir di dalam closed. Jika anak mulai fasih, mom bisa mengawasinya dari jauh. Dan, setelah itu, mom bisa melepaskannya sendiri.
Libatkan anak dalam membersihkan bekas ngompol
Mom bisa melibatkan anak di atas usia 5 tahun untuk membersihkan bekas ngompolnya. Tapi bukan untuk mencuci, namun hanya sekedar menarik seprei, ataupun membantu memasukkan dalam keranjang baju. Melibatkan anak dalam membersihkan bekas ngompolnya secara tidak langsung bisa memotivasi anak untuk tidak mengompol lagi kedepannya. Hanya saja, yang perlu diperhatikan adalah ajak anak dengan wajah ceria dan jangan memperlihatkan wajah kesal, karena jika ia menangkap kekesalan dan kemarahan dari wajah mom, maka ia justru akan merasa sangat bersalah hingga akhirnya stress.  
Jangan buatnya Malu di depan teman-temannya
Ada beberapa orang tua yang kadangkala sengaja mempermalukan anaknya didepan sahabat-sahabatnya. Mereka beranggapan dengan cara ini anak akan malu dan akan membuatnya berhenti ngompol. Beberapa kasus memang ada yang berhasil, namun cara ini terkadang justru membuat anak stress dan tidak percaya diri. Bisa saja, di sekolah dia dipermalukan lagi oleh teman-temannya. Ini akan membuat beban pikirannya dan justru akan membuat anak sulit untuk berhenti ngompol karena psikologinya terganggu. Untuk itu, ada baiknya tidak mengatakan kalau anak masih ngompol di depan teman-temannya ya mom.
Jadi mata-mata
Ada kalanya mom perlu menjadi mata-mata demi anak berhenti ngompol. Mom mungkin bisa mencari tahu kapan biasanya anak ngompol. Apakah 3 jam setelah dia tidur atau sekitar 5 jam setelah ia tidur. Jika 3 jam setelah tidur, maka mom bisa membangunkan anak 2 jam setelah tidur untuk buang air kecil. Dengan begitu, setelahnya anak tidak akan ngompol lagi. Mom bisa melakukan cara ini sebelum anak terbiasa untuk buang air kecil sendiri ke toilet.
Ajarkan untuk buang air sebelum tidur
Satu hal yang tidak boleh mom lupakan yaitu mengajak anak untuk buang air kecil sebelum tidur. Meskipun ada anak yang tetap ngompol meski sebelum tidur dia sudah buang air kecil dulu, namun sedikit tidaknya ini bisa membantu. Ngompol anak biasanya lebih sedikit dibandingkan tidak buang air kecil dulu sebelum tidur dan lambat laun hal ini juga bisa menghentikan kebiasaan anak untuk ngompol.
Jangan banyak minum sebelum tidur
Agar kiat di atas berjalan dengan baik, maka mom bisa membarenginya dengan jangan membiarkan anak minum banyak sebelum tidur. Jika mom membiarkan anak minum banyak sebelum tidur, maka anak tidak hanya berpotensi besar ngompol, tetapi tidurnya juga tidak nyaman. Atau, jika anak memang ingin minum dan haus, ada baiknya anak minum 30 menit sebelum waktu tidur. Nah, saat sebelum tidur, mom bisa mengajak anak untuk buang air kecil terlebih dahulu.  
Hidupkan lampu toilet
Fantasi mengenai adanya hantu dalam toilet kadang membuat anak merasa takut untuk buang air tengah malam. Saat ia merasa mau buang air, dan melihat toilet gelap, maka ia akan mengurungkan niatnya untuk buang air kecil di toilet dan akhirnya ngompol di tempat tidur. Untuk mengantisipasi hal itu, ada baiknya mom menghidupkan lampu toilet agar anak tidak takut ke toilet saat ia terbangun tengah malam dan merasa ingin buang air kecil.
Beri hadiah dan pujian
Saat anak mulai ngompol sedikit atau bahkan tidak ngompol sama sekali, maka berikanlah ia pujian dan kalau perlu, mom juga bisa memberinya hadiah. Hal ini berguna agar anak tidak ngompol lagi di waktu berikutnya. Karena dipungkiri atau tidak, banyak anak yang sudah berhenti ngompol beberapa hari, namun ia kembali ngompol. Untuk itu, dengan pujian yang mom berikan, maka ia merasa senang dan semakin bersemangat untuk berhenti ngompol.

Penulis : Sulistya

Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Terlambat Bicara

Setiap orangtua tentunya menantikan saat dimana anak mulai bisa memanggilnya “papa” atau “mama” dan untuk selanjutnya mereka bisa berkomunikasi dengan baik dengan anak. Hanya saja, tidak semua anak mulai bisa bicara dengan waktu yang normal. Ada banyak anak yang justru mengalami terlambat bicara. Hal ini membuat orangtua sedih, kenapa anaknya masih belum bisa bicara sementara anak lain di umur yang sama sudah bisa bicara.
Pada dasarnya, anak dengan umur 1 hingga 1,5 tahun sudah bisa mengatakan minimal “papa” atau “mama” meskipun tidak begitu lancar. Dan, pada saat umur 2 tahun, normalnya anak bisa merangkai kata sederhana, yaitu sekitar 2 kata, seperti misalnya “makan nasi” atau “minum susu”
Nah, anak dikatakan terlambat bicara jika di umur 2 hingga 3 tahun anak belum bisa bicara dengan benar seperti normalnya di atas. Ia belum bisa merangkai 2 kata dan hanya mengucapkan potongan kata saja. Di saat seperti ini, anak membutuhkan bantuan untuk mulai bisa bicara.
Penyebab Anak Terlambat Bicara
Terlambat bicara bisa terjadi karena beberapa alasan seperti misalnya karena adanya hambatan pendengaran, hambatan perkembangan otak, faktor keturunan, minimnya komunikasi, terlalu lama/sering menonton televisi, kurangnya latihan dan stimulasi dari orangtua. 
Cara Mengatasi Anak Terlambat Bicara
  # Mengajaknya berkomunikasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, anak terlambat bicara bisa jadi karena kurang berkomunikasi dengan anak. Meskipun anak belum bisa bicara, mom dan suami perlu mengajak anak berkomunikasi saat mengasuhnya. Hal ini berguna untuk merangsang dan melatih anak mulai bicara. Seperti misalnya, “adek mengantuk ya?” Atau “adek mau susu ini ya?” Usahakan untuk berkomunikasi sambil melakukan bahasa/gerak tubuh. Saat mengatakan, “adek mau susu ini ya?”  Mom bisa menggoyang-goyangkan botol susu kearahnya.
  # Menstimulasi dan memberikan latihan
Tidak hanya sekedar berkomunikasi sehari-hari seperti di atas, anak terlambat bicara juga memerlukan tambahan stimulasi dan latihan agar kemampuan bicaranya semakin membaik. Hal ini bisa dilakukan dengan membacakan dongeng atau bernyanyi bersama. Latih anak untuk mengikuti apa yang mom ucapkan dengan perlahan-lahan. Mom juga bisa melatih anak bicara dengan menyebutkan nama-nama anggota tubuh, nama buah-buahan, ataupun jenis latihan lain, dimana mom menunjukkan satu anggota tubuh kemudian ajak anak untuk ikut mengucapkannya sambil menunjuk anggota tubuh yang dimaksud.
  # Biarkan anak berinteraksi dengan temannya
Mom juga bisa membiarkan anak untuk berinteraksi dan bermain dengan teman-teman sebayanya. Hal ini berguna agar anak termotivasi untuk bisa bicara seperti teman seusianya dan mengasah kemampuan anak untuk bicara. Karena teman-temannya mulai bicara, anak biasanya juga akan berusaha dan memiliki dorongan untuk bicara agar ia bisa leluasa bermain bersama.
  # Menaruh mainan agak jauh dari anak/tidak bisa dijangkau anak
Biasanya, agar anak cepat bisa berjalan, orangtua sengaja menaruh mainannya agak jauh sehingga anak berusaha untuk mengambil mainan tersebut sendiri. Cara ini sedikit tidaknya juga bisa dilakukan saat melatih anak bicara. Mom bisa menaruh mainan agak jauh darinya atau di tempat yang tidak bisa dijangkau anak, ini akan membuat anak berusaha untuk berbicara kepada mom agar mom mengambilkan mainan itu untuknya. Hanya saja, perlu berhati-hati karena cara ini terkadang juga membuat anak merasa kesal dan menangis karena mom menaruh mainannya di tempat yang tidak bisa dia ambil. Jadi, mom perlu pintar-pintar ya dalam melakukan trik ini.
***
Beberapa trik dan cara di atas dirasa bisa membantu dan mendorong anak untuk mulai bicara. Hanya saja, selain memberikan latihan dan tetap berkomunikasi anak seperti di atas, mungkin mom juga bisa mengunjungi dokter anak untuk konsultasi. Dokter biasanya juga akan melakukan tes pendengaran dan memberikan saran tambahan agar anak mulai bisa bicara.
Untuk kasus anak terlambat bicara disertai dengan gejala lain seperti ia tidak merespon saat dipanggil, tidak mengerti apa yang disampaikan orang lain, hiperaktif, mengalami gangguan psikologis, mengalami gangguan saat berinteraksi, dan mungkin bentuk kepala/wajah tidak normal, maka mom memang wajib untuk berkonsultasi ke dokter karena itu bisa jadi bukan hanya masalah terlambat bicara tapi bisa jadi anak mengidap penyakit atau kelainan lain. 

Penulis : Sulistya 

Model Rambut Anak Perempuan Ke Pesta : Simple and Cute


Bagi mom dan suami yang hendak mengajak si kecil ke pesta, baik pesta pernikahan teman ataupun ke pesta ulangtahun temannya si kecil, sudah tentunya memikirkan bagaimana gaya si kecil ke pesta nantinya. Sama seperti mom, si kecil juga harus tampil anggun dan cute tentunya. Beberapa hal yang perlu mom persiapkan yaitu gaun pesta dan juga sepatu anak. Namun tidak hanya itu lho mom. Selain menyiapkan gaun dan sepatu pesta, hal terpenting lain yang juga perlu dipikirkan yaitu mengenai gaya rambut anak.
Jika mom ingin gaya rambut yang simple agar tidak ribet, namun tetap cute, maka beberapa model gaya rambut yang kami hadirkan berikut ini akan sangat bermanfaat. Mom bisa memilih salah satu jenis model gaya rambut yang paling mom dan si kecil sukai.
Untuk Rambut Panjang

Gaya rambut yang pertama ini cukup terbilang simple. Rambut dibiarkan lepas dan bikin poni tengah yang manis. Pelengkapnya yaitu bendo. Tidak hanya lurus, gaya rambut ini juga cocok untuk anak dengan rambut bergelombang.  
Gaya rambut yang kedua untuk anak rambut panjang ini tentunya juga simple. Poni model tengah dan untuk rambut belakang diangkat ke atas dan tidak dibiarkan lepas begitu saja. Selain simpel, gaya rambut seperti ini memberikan kesan dewasa dan anggun. Jika mom mau, mom bisa melengkapinya dengan bendo atau pita di bagian atas rambut yang diikat agar si kecil terlihat lebih anggun.
Gaya rambut terakhir yaitu gaya rambut tanpa poni dan rambut belakang dibiarkan lepas. Caranya cukup mudah, yaitu tinggal membagi dua poni kemudian masing-masingnya di tarik ke belakang. Gunakan jepitan kecil untuk menahan poni agar tidak berantakan. Tidak hanya anak dengan rambut bergelombang, anak dengan rambut lurus juga cocok dengan gaya ini.
Untuk Rambut Pendek

Untuk gaya rambut yang pertama adalah gaya rambut kucir dua. Gaya rambut ini membuat anak terlihat lucu dan menggemaskan. Poninya sendiri ada baiknya poni tengah, karena kalau poni samping justru terlihat agak berantakan. Namun, jika wajah anak cocok dengan poni samping, maka tidak ada salahnya dicoba. Mom bisa menyempurnakannya dengan ikat rambut lucu.
Gaya rambut yang kedua yaitu gaya rambut paling simple karena dilepas begitu saja. Yang membuatnya terlihat anggun adalah aksesoris berupa jepitan kecil untuk menarik poni rambut ke atas. Untuk gaya ini, ada baiknya pakai jepitan kecil atau sedang, hindari memakai jepitan dengan mainan besar.
Model rambut anak perempuan pendek lainnya yang bisa dicoba yaitu biarkan rambut bagian belakang diurai begitu saja, sementara ambil sedikit bagian rambut di masing-masing sisi kanan dan kiri kemudian dikepang. Nah, setelah masing-masing bagian kiri dan kanan dikepang, kemudian tarik dan pertemukan kedua ujungnya di belakang kepala. Agar lebih cantik, mom bisa menjepitkan pita di bagian belakang tersebut.  
***
Nah, tentunya mom sudah menemukan gaya rambut yang cocok bukan?
Sesuai namanya, beberapa gaya rambut di atas sangat mudah untuk diaplikasikan, tidak ribet, dan tidak membutuhkan waktu lama. Mom dan si kecil bisa tampil dengan anggun dan percaya diri di pesta. Untuk aksesoris rambut ada baiknya selaraskan dengan warna gaun dan juga sepatu ya mom agar penampilan si kecil lebih mempesona di pesta bak seorang putri.
Selamat mencoba.   

Penulis : Yuki Tania
 

STYLE AND BEAUTY

STYLE AND BEAUTY

Kategori